Pertama, adanya
kesadaran untuk melakukan percepatan, .
Kesadaran ini kan hadir tatkalaa kita memiliki pengetahuan
yang cukup tentang arti penting perubahan. Tanpa adanya kesadaran mustahil
seseorang akan bergerak. Kesadaran dan ketidaksadaran ini bagaikan orang bangun
dan orang tidur.
Kedua, memiliki visi dan misi.
Visi adalah mencari gambaran masa depan, sedangkan misi
adalah sesuatu yang harus dilaksanakan dan diselsaikan untuk menuju arah masa
depan sesuai dengan visi yang telah ditetapkan, dengan adanya visi dan misi,
jalan hidup kita akan lebih terarah.
Ketiga, pandai melakukan skala prioritas dalam hidup,. Skala
prioritas sangat penting artinya karena sumber daya yang kita miliki-waktu.
Kesempatan, dana, kekuatan fisik-serba terbatas. Menurut Dri Quraish Shihab,
apabila ada dua lernatif untuk melakukan satu diantara dua pekerjaan yang sama
dan memiliki arti yang sama pula, maka harus dipilih pekerjaan yang memakan
waktu paling singkat. Di sisi lain apabila ada pekerjaan yang mengandung nilai
tambah dan daapt diselsaikan dalamwaktu yang sama n tanpa nilai tambah, maka
pilihlah pekrjaan yang memiliki nilai tambah. Missal, shalt berjamaah yang
lebih diutamakan daripda shalat sendirian, termasuk dalam hal ganjarannya yang
perbandinggannya dalah 27:1
Keempat, menerapkan konsep efisiensi (penghematan). Seorang
mulsim hendaknya berbuat seperti seorang pelari marathon yang harus berlari
dalam jarak jauh. Secara seefisien ia kan mungkin mengelola setiap sumber daya
yang dimilikinya dan menjauhkan diri dari kemubaziran. Orang yang efisien
adalah orang yang memiliki pandangan jauh ke depan (Qs. Al-hasyr (59) an –nahl
(16) : 10-11).
Bertempat pada dasarnya adalah menghitung apa yang akan
terjadi pada masa yang akan datang, bukan cerminan sikap dan individualis. Kita
sadar bahwa hidup tidak akan selamanya lurus, ada susah ada senang. Efisiensi
berarti pula melakukan segala sesuatu secara benar, tepat, akurat, dan mampu
membandingkan antara besaran input dan output.
Kelima, masuk ke dalam lingkungan yang kondusif. Lingkungan
sangat besar pengurhnya dalam meningkatkan optimalisasi dan pengembangan
potensi diri, baik self development (pembangunan diri) mapun social
development. Rasululah saw bersabda bahwa seseorang itu sngat dipengaruhi
temannya ( lingkungannya). Barang siapa yang bergaul dengan pandai besi, dia
kan terkena bau bakaran. Dan barang
siapa yang bergaul dengan minyakwangi dia akan merasakan keharumannya.
Keenam, belajar dan bertumbuh secara terus menerus sepanjang
hidup.
Belajar di sini bukan hanya sekedar semangat belajar, yang
tak kalah penting adalah belajar bagaimana cara belajar yang efektif. Karena
itu, sangat penting kita harus menguasai cara belajar efektif, teknik membaca
cepat, teknik memanfaatkan kemajuan teknologi dan lainnya.
Ketujuh, memiliki sumber motivasi yang tak pernah padam.
Sumber motivasi itu harus berasal dari allah. Analoginya,
motivasi dari allah bagaikan cahaya materhari yang selalu bersinar, sedangkan
motivasi yang berasal dari manusia bagaikan lampu dinding yang mudah padam. Dalam
Qs al-baqarah ayat 148 allah Swt berfirman “dan
bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka
berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada, allah pasti
akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kimat).
Demikianlah allah swt berfirman memotivasi kita untuk terus
mengembangkan diri dan berpacu dalam kebaikan.
0 komentar:
Post a Comment