Monday 28 September 2015


Pertama, adanya kesadaran untuk melakukan percepatan, .
Kesadaran ini kan hadir tatkalaa kita memiliki pengetahuan yang cukup tentang arti penting perubahan. Tanpa adanya kesadaran mustahil seseorang akan bergerak. Kesadaran dan ketidaksadaran ini bagaikan orang bangun dan orang tidur.

Kedua, memiliki visi dan misi.
Visi adalah mencari gambaran masa depan, sedangkan misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan dan diselsaikan untuk menuju arah masa depan sesuai dengan visi yang telah ditetapkan, dengan adanya visi dan misi, jalan hidup kita akan lebih terarah.

Ketiga, pandai melakukan skala prioritas dalam hidup,. Skala prioritas sangat penting artinya karena sumber daya yang kita miliki-waktu. Kesempatan, dana, kekuatan fisik-serba terbatas. Menurut Dri Quraish Shihab, apabila ada dua lernatif untuk melakukan satu diantara dua pekerjaan yang sama dan memiliki arti yang sama pula, maka harus dipilih pekerjaan yang memakan waktu paling singkat. Di sisi lain apabila ada pekerjaan yang mengandung nilai tambah dan daapt diselsaikan dalamwaktu yang sama n tanpa nilai tambah, maka pilihlah pekrjaan yang memiliki nilai tambah. Missal, shalt berjamaah yang lebih diutamakan daripda shalat sendirian, termasuk dalam hal ganjarannya yang perbandinggannya dalah 27:1

Keempat, menerapkan konsep efisiensi (penghematan). Seorang mulsim hendaknya berbuat seperti seorang pelari marathon yang harus berlari dalam jarak jauh. Secara seefisien ia kan mungkin mengelola setiap sumber daya yang dimilikinya dan menjauhkan diri dari kemubaziran. Orang yang efisien adalah orang yang memiliki pandangan jauh ke depan (Qs. Al-hasyr (59) an –nahl (16) : 10-11).
Bertempat pada dasarnya adalah menghitung apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang, bukan cerminan sikap dan individualis. Kita sadar bahwa hidup tidak akan selamanya lurus, ada susah ada senang. Efisiensi berarti pula melakukan segala sesuatu secara benar, tepat, akurat, dan mampu membandingkan antara besaran input dan output.

Kelima, masuk ke dalam lingkungan yang kondusif. Lingkungan sangat besar pengurhnya dalam meningkatkan optimalisasi dan pengembangan potensi diri, baik self development (pembangunan diri) mapun social development. Rasululah saw bersabda bahwa seseorang itu sngat dipengaruhi temannya ( lingkungannya). Barang siapa yang bergaul dengan pandai besi, dia kan terkena bau bakaran. Dan  barang siapa yang bergaul dengan minyakwangi dia akan merasakan keharumannya.

Keenam, belajar dan bertumbuh secara terus menerus sepanjang hidup.
Belajar di sini bukan hanya sekedar semangat belajar, yang tak kalah penting adalah belajar bagaimana cara belajar yang efektif. Karena itu, sangat penting kita harus menguasai cara belajar efektif, teknik membaca cepat, teknik memanfaatkan kemajuan teknologi dan lainnya.
Ketujuh, memiliki sumber motivasi yang tak pernah padam.
Sumber motivasi itu harus berasal dari allah. Analoginya, motivasi dari allah bagaikan cahaya materhari yang selalu bersinar, sedangkan motivasi yang berasal dari manusia bagaikan lampu dinding yang mudah padam. Dalam Qs al-baqarah ayat 148 allah Swt berfirman “dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada, allah pasti akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kimat).
Demikianlah allah swt berfirman memotivasi kita untuk terus mengembangkan diri dan berpacu dalam kebaikan.

0 komentar:

Post a Comment