Wednesday 16 September 2015

Manusia ingin sehat
       Dandimara sudah lama ingin melihat cahaya. Tapi kakinya yang lumpuh membuatnya ia terbaring lemah ditempat tidur. Kecelakaan kerja satu tahun yang lalu sungguh menumbangkan masa depannya. Ia harus beristirahat total sampai kapan entah tak tahu. Ia ingin sekali berjalan menyusuri sawah-sawah di kampungny, menggiring bebek-bebek yang lucu, menimang anaknya yang masih bayi, serta memberikan nafkah yang layak untuk keluarganya, bukan malah menjadi tanggungan berat seluruh isi keluarga seperti sekarang ini.
        Seperti danidmara, semua orang ingin kesehatan. Semua orang ingin hidup terus. Tapi mari kita akui, kesehatan adalah hal terakhir yang pernah dipikirkan banyak orang, mereka tidak memikirkan kesehatan sebelum mereka kehilangannya. Mereka baru benar-benar menyadari bahwa tanpa kesehatan yang baik memang akan sulit bagi mereka untuk melihat manikmati hal-hal yang yang mereka inginkan dari kehidupan. Saya tidak pernah merasa bahwa anda harus sangat pintar untuk bisa menjaga kesehatan anda dengan baik sebelum anda kehilangannya.
Hingga kini, hampir setiap hari para pebisnis dan professional membayakan kesehatan dan bakat mereka dengan bekerja melampaui batas. Tampkanya tanpa menyadari hal ini, mereka membiarkan diri mereka dipikat untuk bekerja melampaui batas oleh hasrat untuk mendapat uang lebih banyak dari yang mereka butuhkan dan oleh hasrat untuk pengharapan atau kepemimpinan yang sebenarnya sudah mereka dapatkan.
      Dan ini merupakan suatu godaan yang besar bagi kaum muda yang baru saja mulai, untuk membebani diri mereka melampaui batas dengan mengorbankan kesehatan mereka. Kesehatan yang baik, bagi kebanyakan orang, hanyalah masalah hidup dengan pantas setiap hari. Dalam perjalanannya, apa yang rasakan, secara mental dan fisik, sepenuhnya bergantung pada apa yang terjadi pada diri anda dari hari ke hari apakah anda memperoleh uang untuk membayar tagihan-tagihan, apakah anda menikmati aktivitas harian anda, apakah ada kasih sayang di rumah anda, dan apakah anda mengikuti kebiasaan makan, tidur, bekerja dan bersantai dengan sewajarnya.
       Penulis buku hidup sehat 100 tahun menjelaskan sebagian besar sebab-sebab penyakit, datangnya buka dari akibat dari satu emosi yang luar biasa, dan jga bukan dari malapetakan apapun. Kebanyakan kasus penyebab penyakit emosional adalah akibat rutinitas yang monoton, rutinitas emosi-emosi yang tampaknya tidak penting dan tidak menyenangkan, aktivitas sehari-hari yang melibatkan kecemasan, ketakutan, keputusa-asaan, dan cita-cita-cita-cita. Secara klinis, kita baru tahu hal ini akan menjadi kenyataan selama bertahun-tahun. Ketika anda menderita penyakit fisik, kemungkinannya lebih baik daripada penyakit kita disebabkan emosi. Untuk mempertahankan keseimbangan ini, anda harus berhati-hati agar tidak mengesampingkan satu cita-cita sewaktu anda mengejar cita-cita yang lain.
Ingatlah hukum dasar sebagai berikut :
1.       Makin spesifik apa yang anda inginkan kehidupan ini, kemungkinan untuk mendapatkannya akan semakin besar.
2.       Anda sebagai individu mempunyai definisi pribadi anda sendiri tentang apa yang anda inginkan.
3.       Empat hal yang inginkan semua orang adalah uang, cinta, kepuasan ego dan kesehatan semuanya saling berkaitan dan berhubungan erat. Jangan pernah mengesampingkan salah satu waktu anda mengejar yang lainnya.
      Memang cita-cita tidak hanya harus spesifik dan personal, namun harus realistis. Kini mari belajar menganlisa cita-cita dasar anda, serta bagaimana menuliskannya dalam kalimat sederhana yang secara tepat menggambarkan apa yang anda inginkan di luar kehidupan. Mari belajar menguji kesabaran cita-cita anda dan bagaimana mengetahui, sejauh mana bisa dicapai dan realitasnya cita-cita-cita-cita tersebut.

0 komentar:

Post a Comment