Tuesday 28 July 2015




A.    PENDAHULUAN
Salah satu aspek yang sangat penting dari pelaksanaan otonomi daerah saat ini adalah terkait dengan pemekaran wilayah Provinsi, Kabupaten/Kota sesuai ketentuan PP No 78 Tahun 2007 dengan terpenuhi syarat teknis yaitu kemampuan ekonomi, potensi daerah, sosial budaya, sosial politik; jumlah penduduk, luas daerah, pertahanan keamanan, pertimbangan kemampuan keuangan, tingkat kesejahteraan masyarakat, dan rentang kendali pelaksanaan pemerintahan daerah.
Terkait dengan itu dampak positif dan negatif dari Pemekaran Wilayah di pegunungan tengahPapua selama ini dapat melihat dan dirasakan secara langsung oleh masyarakat setempat. Dampak positif dimaksud adalah mengetahui kondisi riil di lapangan dalam memperpendek jangkauan pelayanankepada masyarakat yang lebih baik pada tingkat geogerafis yang sulit  serta terwujudnya keinginan masyarakat mempercepat peningkatan tingkat kesejahteraan masyarakat baik aspek pendidikan, kesehatan, sosial budaya, dan politik serta pembangunan infrastruktur daerah. Selain itu Pemekaran wilayah di wilayah pegunungan tengah membawa dampak negative yang dapat membuat berkotak-kotak sukuisme, daerahisme dan lain sebagainya sehingga menimbulkan konflik social antar suku maupun daerah
Secara umum daerah pegunungan tengah Papua menjadi perhatian utama dalam perencanaan Pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB) dalam rangka percepatan pembangunan daerah melaluimenyediakan pelayanan publik yang lebih baik dalam wilayah kewenangan yang terbatas/terukur,Mempercepat pertumbuhan ekonomi penduduk local melalui perbaikan kerangka pengembangan ekonomi daerah berbasiskan potensi lokal dan Penyerapan tenaga kerja secara lebih luas di sektor pemerintah. Sehingga pada hakekatnya Pemekaran Wilayah akan mampu menjawab tingkat kesejahteraan masyarakat, mengurangi tingkat kemisikinan, pengangguran, serta memajukan kualitas Sumber daya manusia dan mengatasi kesehatan masyarakat local yang lebih baik.    

B.   Permasalahan
Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa permasalahan mendasar yang ada di wilayah Pegunungan Tengah Papua adalah sebagai berikut :
1)    Kondisi Geogerafis/Topografi yang sulit;
2)    Daerah Otonom Baru (DOB) dijadikakan daerah konflik social antar suku dan antar daerah pemekaran satu dengan daerah pemekaran lainnya;
3)    Tingkat kemiskinan, pengangguran, Kesehatan Gizi Buruk pada Daerah Otonom Baru (DOB)  yang sangat tinggi,
4)    Persaingan elit politk daerah yang tidak sehat dalam percaturan politik.

C.   Tujuan Pemekaran 
 Tujuan utama Pemekaran wilayah di Pegunungan tengah Papua adalah “meningkatkan pelayanan dan mempercepat pembangunan. Pemekaran wilayah juga diharapkan dapat menciptakan kemandirian daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat” melalui: (1) peningkatan pelayanan kepada masyarakat; (2) percepatan pertumbuhan kehidupan demokrasi; (3) percepatan pelaksanaan pembangunan perekonomian daerah, (4) percepatan pengelolaan potensi daerah, (5) peningkatan keamanan dan ketertiban.

D.    Manfaat Pemekaran
           Manfaat dari pemekaran wilayah adalah memberikan masukan bagi Pemerintah daerah terkait dengan kondisi riil di lapangan sehingga mempermudah memperpendek jangkauan pelayanan yang baik kepada masyarakat pada kondisi geogerafis yang sulit dijangkau oleh pemerintah daerah baik melalui transportasi udara, darat dan laut, dan terwujudnya keinginan masyarakat dalam mempercepat peningkatan tingkat kesejahteraan masyarakat dalam segala aspek kehidupan baik pendidikan, kesehatan, sosial budaya, dan politik serta pembangunan infrastruktur yang memadai,

E.   Pembahasan (Pemecahan Masalah)
Wilayah pegunungan tengah Papua berada diatas ketinggian 3.000 s/d 6.000 kaki diatas permukaan laut, dan memiliki 14 (empat belas) Wilayah Kabupaten dan secara geogerafis kondisi wilayah terdapat pegunungan terjal 70% dan 30% dataran rendah. Penduduk di Wilayah Pegunungan tengah Papua adalah setengah dari ± 2.851.999 jiwa Jumlah penduduk Provinsi Papua, artinya jumlah penduduk terbanyak Papua ada di wilayah pegunungan tengah. Penduduk yang ada di wilayah pegunungan tengah memiliki tingkat kehidupan sehari-hari yang hetrogenitas. Dalam kehidupan masyarakat yang heterogenitas, pelayanan kontinyu sudah menjadi program prioritas utama Pemerintah daerah setempat guna mengatasi kondisi riil kehidupan masyarakat yang hidup dibawah garis standart nasional sehingga dapat terjawab tingkat kesejahteraan yang diharapkan oleh semua elemen. Salah satu pendekatan yang tepat dan cepat maningkatkan tingkat kesejahteraan adalah melalui pendekatan Pemekaran wilayah yang berdampak positif, namun seringkali rakyat pada daerah pemekaran sering menciptakan situasi yang berdampak negative sehingga akhirnya pembangunan pada daerah pemekaran tidak pernah ada kamajuan/perubahan di segala aspek pembangunan.

1)    Dampak Pemekaran Wilayah di Pegunungan Tengah dari dua sudut pandang.
a.    Dampak Positif
    Pemekaran wilayah baru di daerah Pegunungan tengah sebenarnya diberikan hak, wewenang, dan kewajiban untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia sehingga dengan sendirinya kewenangan sentralisasi menjadi berkurang. Dilain sisi dapat mengatasi konflik, perbedaan etnis, dan masalah sosial-ekonomi atasbantuan dari pemerintah lokal. Selain itu memunculkan kesempatan identitas lokal yang ada di masyarakat. Bahkan dana yang diperoleh lebih dari pemerintah pusat memungkinkan pemerintah lokal mendorong pembangunan daerah serta membangun program promosi kebudayaan dan juga pariwisata sesuai kondisi daerah.
b.    Dampak Negatif
    Secara umum, pemekaran daerah di wilayah Papua terutama di wilayah pegunungan tengah ada dua dampak negative yaitu :
1)    Pandangan masyarakat Asli Papua bahwa Pemekaran di Papua bukan kepentingan memajukan tingkat kesejahteraan masyarakat local, namun dikaitkan dengan kepentingan strategis bahkan menyebut Papua sebagai tepian akhir bagi demokratisasi, demiliterisasi dan desentralisasi di Indonesia dan tidak lepas dari mengeksploitasi kekayaan alam yang ada.
2)    Pemikiran masyarakat lokal pada daerah pemekaran bahwa dalam pengambilan kebijakan pemerintah daerah terutama dalam pengangkatan CPNS, Penempatan Jabatan Struktural, Fungsional, dan Pencalonan Bakal Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah lebih diutamakan masyarakat asli setempat dari pada dari daerah lain. Hal dengan sendirinya menciptakan konflik social antar masyarakat asli Papua itu sendiri kerana sukuisme, daerahisme, kelompokisme lebih berdominan pada daerah-daerah pemekaran.

2)    Kondisi Riil akibat Pemekaran Daerah
    Setelah adanya pemekaran wilayah di wilayah pegunungan tengah Papua menemukan banyak hal yang timbul baik yang berpampak positif dan negative yang merupakan bagian dari dinamika pembangunan daerah yang dicanangkan oleh Pemerintah daerah setmpat. Ada dua sudut pandang Kondisi Riil akibat dari pemekaran wilayah di pegunungan tengah yaitu :

a.    Dampak Positif
-       Rentang kendali pelayanan pemerintahan menjadi mudah terjangkau;
-       Tingkat pengangguran, kemiskinan, dan kesehatan gizi buruk semakin menurun;
-       Kualitas sumber daya manusia anak daerah terlihat ada peningkatan yang signifikan.
-       Pertumbuhan ekonomi di daerah meningkat;
-       Pemahaman Pendidikan politik semakin dipahami oleh masyarakat local.
-       Pembangunan Infrastrutur daerah mulai maju;
-        Pengembangan wilayah Distrik dan kampung semakin memperpendek jangkauan pelayanan kepada masyarakat;

b.    Dampak Negatif
-       Konflik social masyarakat semakin tinggi;
-       Perbedaan antar suku, budaya, asal daerah, lebih berdominan;
-       Persaingan elit politik daerah yang tidak sehat;
-       Peluang Korupsi, Kolusi dan Nepotisme sangat tinggi;
-       Lebih berdominan kepentingan pemerintah pusat dari pada kepentingan mensejahterakan masyarakat local.

F.    Kesimpulan
    Akibat dari Pemekaran wilayah di pegunungan tengah papua menemukan banyak hal yang mengalami perbandingan kondisi riil sebelum dan sesudah pemekaran. Pemekaran wilayah merupakan sesuatu hal yang sangat baik, karena dengan adanya Pemekaran daerah, maka daerah setempat dapat mengalami perubahan yang signifikan di semua aspek pembangunan. Terutama di pegunungan tengah banyak terjadi perubahan kemajuan daerah namun disisi lain ada juga mengalami hambatan dalam pembagunan daerah. Sebuah hambatan atau kendala merupakan bagian dari semangat dan motivasi memajukan suatu daerah, itulah yang sedang dialami pada daerah-daerah pemekaran di pegunungan tengah. Pemekaran daerah pada hakekatnya meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat asli Papua sehingga kehidupan masyarakat local harus sejajar dengan kehidupan masyarakat di daerah lain yang levelnya sudah maju.




0 komentar:

Post a Comment