Tuesday 28 July 2015

IMPACT OF TICK SIZE REDUCTION ON SMALL CAPS PRICE EFFICIENCY AND EXECUTION COST ON THE INDONESIA STOCK EXCHANGE
(DAMPAK PENGURANGAN KREDIT PADA EFISIENSI PENDAPATAN KECIL MAUPUN BIAYA PELAKSANAAN DI BURSA EFEK INDONESIA)

BAB I
PENDAHULUAN
            Bursa efek Indonesia (BEI), sebelumnya dikenal sebagai Bursa efek Jakarta, adalah kelanjutan dari dorongan pasar. Untuk meningkatkan volume perdagangan dan likuiditas. BEI menerapkan sistem perdagangan otomatis yang dikenal sebagai Jakarta Automated System (JATS). JATS adalah buku order elektronik yang beroperasi terus menerus dalam dua perdagangan sesi.
            BEJ memiliki dua jenis papan perdagangan : yaitu dewan reguler dan negosiasi dewan. Dimana pesanan pada dewan reguler harus berputar sebanyak 500 putaran saham,dan mereka dicocokan terus untuk mencocokan harga dan priorotas waktu. Jika tidak dijalankan,perintah dapat diubah ataupun ditarik,tetapi hanya batas pesanan agar dapat dimasukkan.
       Untuk meningkatkan likuiditas, BEJ menerapkan kredit yang telah ditetapkan. Dimana ukuran kredit baru mempengaruhi penutupan kecil diperdagangan pada dua ratus rupiah atau lebih rendah. Dari konsep penelitian ini memberikan kontribusi terhadap pengurangan ukuran kredit setidaknya terdapat dalam tiga cara yaitu:
  1. Penelitian ini dilakukan dalam urutan yang digerakan oleh pasar negara berkembang yang secara struktural berbeda dari pasar yang sedang berkembang.
2.      Terdapat studi pengurangan ukuran kredit berfokus dampaknya terhadap tawaran yang tersebar sebagai langkah-langkah likuiditas.
3.      Penelitian menekankan pada kredit saham kecil.

RUMUSAN MASALAH
1.    Bagaimana mekanisme perputaran saham di BEI setelah terjadi kebijakan biaya baru pada pengurangan kredit?
2.    Apakah kredit saham kecil mempengaruhi harga saham yang sedang beredar di pasar berkembang saat ini?

INTISARI PENELITIAN
Judul:
IMPACT OF TICK SIZE REDUCTION ON SMALL CAPS PRICE EFFICIENCY AND EXECUTION COST ON THE INDONESIA STOCK EXCHANGE
(DAMPAK PENGURANGAN KREDIT PADA EFISIENSI PENDAPATAN KECIL MAUPUN BIAYA PELAKSANAAN DI BURSA EFEK INDONESIA)

Penulis:
Irwan Adi Ekaputra, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,Universitas Indonesia
Erni Sukmadini Asikin, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia

Data:
            Pada penelitian ini, peneliti menggunakan data transaksi, harga penutupan harian, dan volume transaksi harian. Data diperoleh langsung dari BEI dimana data transaksi waktu ditandai sampai waktu terdekat, dan hanya menggunakan harga transaksi dari Badan Reguler (BR).
Metode :
            Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif karena peneliti melakukan pemilihan saham untuk dimasukkan dalam sampel yang dilakukan sebagai berikut:
  1. Peneliti memeilih saham-saham yang diperdagangkan di bawah Rp 200 dari tanggal 1 November 2006 – 28 Februari 2007
  2. Peneliti mengecualikan saham mengalai aksi korporasi selama periode sekelsi
  3. Peneliti mengurutkan saham berdasarkan nilai total perdagangan
  4. Peneliti mengambil atas 60 saham untuk menghindari masalah agar tidak terjadi penurunan saham yang terlalu parah
Periode pengamatan berbeda dari periode pemilihan saham. Penulis membagi pengamatan periode dari rekening lama ke rekening baru dengan 30 hari masa perdagangan di setiap transaksi. Penulis mengecualikan perdagangan sebelum dan sesudah 5 hari perdagangan setelah kredit baru diimplementasikan. Jadi periode rekening lama dimulai tanggal 9 November 2006 dan berakhir pada tanggal 20 Desember 2006; sedangkan periode rekening baru dimulai dari tanggal 9 Januari 2007 sampai dengan 19 Februari 2007.

Pembahasan dari rumusan masalah
            Setelah terjadi pegurangan kebijakan Rp 1 pada kredit, secara umum sudah dapat disimpukan bahwa terdapat perbaikan di BEI kredit yang sangat mempengaruhi kondisi perdagangan saat ini. Statistik deskriptif menunjukan bahwa efisiensi harga cenderung semakin membaik dan sebaliknya terdapat penurunan biaya eksekusi yang cenderung mengalami penurunan. Dimana ukuran kredit baru mempengaruhi penutupan yang diperdagangkan pasa Rp 2 atau lebih rendah.
            Sementara itu kebijakan yang selama ini diterapkan mengalami kemunduran dalam dukungannya untuk mengurangi biaya kredit dalam pembiayaan eksekusi. Saat ini kebijakan baru sudah memepunyai andil besar dalam mengurangi mean, akan tetapi secara signifikan belum mampu mengurangi rata-rata biaya eksekusi. Sebuah studi dari Porter & Weaver (1997) mengemukakan bahwa ukuran kredit reduksi tidak secara signifikan meningkatkan efisiensi harga, tetapi secara signifikan mengurangi eksekusi biaya. Studi ini mengemukakan bahwa volume transaksi negatif atau positif berdampak pada efisiensi harga biaya pelaksanaan, dan tingkat harga saham tidak berdampak pada efisiensi harga, tetapi berdampak negatif terhadap biaya eksekusi.
Keadaan pasar menurun karena pilihan dan pencocokan untuk mengambil keuntungan dari bukan pesanan besar dengan menempatkan pesanan sedikit lebih baik di depan dan dari perintah. Pedagang diberitahu akan mengurangi pesanan mereka untuk jumlah yang lebih kecil dan perubahan dari pesanan terbatas untuk pesanan pasar (Ekaputra dan Ahmad,2007).

Hasil Penelitian
            Inti dari artikel ini bahwa dalam penelitian ini menekankan pada rekening saham yang kecil, dimana karena kredit kecil kurang ataupun jarang diperdagangkan dan sebagian besar tidak tercakup oleh analis. Sehingga menyebabkan harga rekening kecil kurang informasi yang efisiensi. Kebijakan baru dianggap efisien dianggap berhasil, apabila harga yang meningkat dan biaya pelaksanaan yang lebih rendah. Dan sebaliknya, apabila likuiditas saham lebih tinggi akan mendorong efisiensi pasar yang lebih tinggi. Saham dipengaruhi oleh kebijakan baru, sebagian besar kebijakan baru dianggap berhasil ,jika efisiensi harga yang meningkat dan biaya pelaksanaan yang lebih rendah.

Pendapat mahasiswa mengenai kekurangan dan kelebihan
            Kelebihan makalah: makalah ini dibuat berdasarkan data – data yang falid yang terdapat di BEI, dan pada artikel ini sudah mengurutkan dan mencantumkan berdasarkan nilai yang terdapat pada perdagangan.setelah melakukan penelitian bahwa terdapat hasil yang positif yaitu perbaikan di BEI kredit kecil mempengaruhi kondisi perdagangan.
            Kekurangan: Makalah ini memberikan dukungan yang lemah bahwa kebijakan baru mengurangi kredit. Dan penelitian ini terlihat sangat rumit, karena ada beberapa data yang sulit dimengerti oleh beberapa pembacanya.

0 komentar:

Post a Comment