IMPACT
OF TICK SIZE REDUCTION ON SMALL CAPS PRICE EFFICIENCY AND EXECUTION COST ON THE
INDONESIA STOCK EXCHANGE
(DAMPAK PENGURANGAN KREDIT PADA EFISIENSI PENDAPATAN
KECIL MAUPUN BIAYA PELAKSANAAN DI BURSA EFEK INDONESIA)
BAB I
PENDAHULUAN
Bursa
efek Indonesia (BEI),
sebelumnya dikenal sebagai Bursa efek Jakarta, adalah
kelanjutan dari dorongan pasar. Untuk meningkatkan volume perdagangan dan
likuiditas. BEI menerapkan
sistem perdagangan otomatis yang dikenal sebagai Jakarta Automated System (JATS). JATS
adalah buku order elektronik yang beroperasi terus menerus dalam dua
perdagangan sesi.
BEJ
memiliki dua jenis papan perdagangan : yaitu dewan reguler dan negosiasi dewan.
Dimana pesanan pada dewan reguler harus berputar sebanyak 500 putaran saham,dan
mereka dicocokan terus untuk mencocokan harga dan priorotas waktu. Jika tidak
dijalankan,perintah dapat diubah ataupun ditarik,tetapi hanya batas pesanan
agar dapat dimasukkan.
Untuk meningkatkan likuiditas, BEJ menerapkan kredit yang telah
ditetapkan. Dimana ukuran kredit baru mempengaruhi penutupan kecil
diperdagangan pada dua ratus rupiah atau lebih rendah. Dari konsep penelitian
ini memberikan kontribusi terhadap pengurangan ukuran kredit setidaknya
terdapat dalam tiga cara yaitu:
- Penelitian ini dilakukan dalam urutan yang digerakan oleh pasar negara berkembang yang secara struktural berbeda dari pasar yang sedang berkembang.
2.
Terdapat studi pengurangan ukuran kredit
berfokus dampaknya terhadap tawaran yang
tersebar sebagai langkah-langkah likuiditas.
3.
Penelitian
menekankan pada kredit saham kecil.
RUMUSAN MASALAH
1.
Bagaimana mekanisme perputaran saham di BEI setelah terjadi
kebijakan biaya baru pada pengurangan kredit?
2.
Apakah kredit saham kecil mempengaruhi harga saham
yang sedang beredar di pasar berkembang saat ini?
INTISARI PENELITIAN
Judul:
IMPACT
OF TICK SIZE REDUCTION ON SMALL CAPS PRICE EFFICIENCY AND EXECUTION COST ON THE
INDONESIA STOCK EXCHANGE
(DAMPAK PENGURANGAN KREDIT PADA EFISIENSI PENDAPATAN KECIL
MAUPUN BIAYA PELAKSANAAN DI BURSA EFEK INDONESIA)
Penulis:
Irwan Adi Ekaputra, Jurusan Manajemen, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis,Universitas Indonesia
Erni Sukmadini Asikin, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia
Data:
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan data transaksi,
harga penutupan harian, dan volume transaksi harian. Data diperoleh langsung
dari BEI dimana data transaksi waktu ditandai sampai waktu terdekat, dan hanya
menggunakan harga transaksi dari Badan Reguler (BR).
Metode :
Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif karena
peneliti melakukan pemilihan saham untuk dimasukkan dalam sampel yang dilakukan
sebagai berikut:
- Peneliti memeilih saham-saham yang diperdagangkan di bawah Rp 200 dari tanggal 1 November 2006 – 28 Februari 2007
- Peneliti mengecualikan saham mengalai aksi korporasi selama periode sekelsi
- Peneliti mengurutkan saham berdasarkan nilai total perdagangan
- Peneliti mengambil atas 60 saham untuk menghindari masalah agar tidak terjadi penurunan saham yang terlalu parah
Periode pengamatan berbeda dari
periode pemilihan saham. Penulis membagi pengamatan periode dari rekening lama
ke rekening baru dengan 30 hari masa perdagangan di setiap transaksi. Penulis
mengecualikan perdagangan sebelum dan sesudah 5 hari perdagangan setelah kredit
baru diimplementasikan. Jadi periode rekening lama dimulai tanggal 9 November
2006 dan berakhir pada tanggal 20 Desember 2006; sedangkan periode rekening
baru dimulai dari tanggal 9 Januari 2007 sampai dengan 19 Februari 2007.
Pembahasan dari rumusan masalah
Setelah terjadi pegurangan kebijakan Rp 1 pada kredit,
secara umum sudah dapat disimpukan bahwa terdapat perbaikan di BEI kredit yang
sangat mempengaruhi kondisi perdagangan saat ini. Statistik deskriptif menunjukan
bahwa efisiensi harga cenderung semakin membaik dan sebaliknya terdapat
penurunan biaya eksekusi yang cenderung mengalami penurunan. Dimana ukuran
kredit baru mempengaruhi penutupan yang diperdagangkan pasa Rp 2 atau lebih
rendah.
Sementara itu kebijakan yang selama ini diterapkan
mengalami kemunduran dalam dukungannya untuk mengurangi biaya kredit dalam
pembiayaan eksekusi. Saat ini kebijakan baru sudah memepunyai andil besar dalam
mengurangi mean, akan tetapi secara signifikan belum mampu mengurangi rata-rata
biaya eksekusi. Sebuah studi dari Porter & Weaver (1997) mengemukakan bahwa
ukuran kredit reduksi tidak secara signifikan meningkatkan efisiensi harga,
tetapi secara signifikan mengurangi eksekusi biaya. Studi ini mengemukakan
bahwa volume transaksi negatif atau positif berdampak pada efisiensi harga
biaya pelaksanaan, dan tingkat harga saham tidak berdampak pada efisiensi
harga, tetapi berdampak negatif terhadap biaya eksekusi.
Keadaan pasar menurun karena
pilihan dan pencocokan untuk mengambil keuntungan dari bukan pesanan besar
dengan menempatkan pesanan sedikit lebih baik di depan dan dari perintah.
Pedagang diberitahu akan mengurangi pesanan mereka untuk jumlah yang lebih
kecil dan perubahan dari pesanan terbatas untuk pesanan pasar (Ekaputra dan
Ahmad,2007).
Hasil Penelitian
Inti dari artikel ini bahwa dalam penelitian
ini menekankan pada rekening saham yang kecil, dimana
karena kredit kecil kurang ataupun jarang diperdagangkan dan sebagian besar tidak
tercakup oleh analis. Sehingga
menyebabkan harga rekening kecil kurang informasi yang efisiensi. Kebijakan
baru dianggap efisien dianggap berhasil, apabila
harga yang meningkat dan biaya pelaksanaan yang lebih rendah. Dan sebaliknya, apabila likuiditas saham lebih tinggi
akan mendorong efisiensi pasar yang lebih tinggi. Saham dipengaruhi oleh kebijakan baru, sebagian besar
kebijakan baru dianggap berhasil ,jika efisiensi harga yang meningkat dan biaya
pelaksanaan yang lebih rendah.
Pendapat
mahasiswa mengenai kekurangan dan kelebihan
Kelebihan
makalah: makalah ini dibuat berdasarkan data – data
yang falid
yang terdapat di BEI,
dan pada artikel ini sudah mengurutkan dan mencantumkan berdasarkan nilai yang
terdapat pada perdagangan.setelah melakukan penelitian bahwa terdapat hasil
yang positif yaitu perbaikan di BEI
kredit kecil mempengaruhi kondisi perdagangan.
Kekurangan: Makalah ini memberikan dukungan yang lemah bahwa
kebijakan baru mengurangi kredit. Dan penelitian ini terlihat sangat rumit,
karena ada beberapa data yang sulit dimengerti oleh beberapa pembacanya.
0 komentar:
Post a Comment