Pengertian
Keselamatan Dan Kesehatan Karyawan
Keselamatan dan kesehatan karyawan menunjukkan
pada kondisi fisiologis-fisik dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh
lingkungan kerja perusahaan. Apabila sebuah perusahaan melaksanakan
tindakan-tindakan keselamatan dan kesehatan yang efektif, maka penderita cedera
atau penyakit-penyakit jangka pendek maupun jangka panjang akan makin
berkurang.
Kondisi fisiologis-fisik meliputi
penyakit-penyakit (seperti kanker paru-paru dan leukemia, kemandulan, kerusakan
system syaraf pusat dan bronchitis kronis), dan kecelakaan kerja (seperti
kehilangan anggota badan, cedera yang diakibatkan gerakan-gerakan
berulang-ulang, dan sakit punggung).
Kondisi-kondisi psikologis diakibatkan oleh
stress pekerjaan dan kehidupan kerja yang berkualitas rendah. Hal ini meliputi
ketidakpuasan, sikap apatis, penarikan diri, percaya diri yang berlebihan,
picik, menjadi pelupa, kebingungan terhadap peran dan kewajiban, tidak
mempercayai orang lain, bimbang dalam mengambil keputusan, kurang perhatian,
mudah marah, selalu menunda pekerjaan, dan mudah putus asa terhadap hal-hal
yang sepele.
Istilah keselamatan dan kesehatan tempat kerja (worlplace safety and health) mengacu
pada kondisi psikologis fisik dan psikologis pekerja yang merupakan hasil dari
lingkungan yang diberikan oleh perusahaan (Jackson,
Schuler, Werner; 2011).
Prosedur kesehatan, keselamatan dan keamanan
kerja berawal dari OSH ( Occupational Safety and Health ) yaitu: sebuah ilmu
disiplin yang peduli dan melindungi keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan
orang yang bekerja di tempat kerja. Setelah adanya OSH disusunlah Occupational
Safety and Health Act yang ditandatangani oleh President Richard M. Nixon pada
tanggal 29 Desembar 1970. Undang-undang ini menjadi pencetuas berdirinya badan
NIOSH ( National Institute for Occupational Safety and Health ) dan OSHA (
Occupational Safety and Health Administration ). Tujuan utama act adalah untuk
menjamin bahwa pekerja mengerjakan tugasnya dengan lingkungan yang bebas bahaya
bagi kesehatan dan keselamatan mereka, seperti bahan kimia beracun, bunyi
berisik yang mengganggu, gangguan mekanik, kepanasan atau kedinginan atau
lingkungan yang kotor.
Isi dari OSHA itu terdiri dari beberapa point,
yaitu :
§
Mendorong para pemilik dan pekerja perusahaan agar berusaha untuk
mengurangi tingkat resiko di lingkungan kerja mereja dan memancing mereka untuk
menyempurnakan program yang mendukung keselamatan dan kesehatan pekerja yang
sudah ada.
§
Menyediakan hak dan kewajiban yang terpisah dengan rasa hormat untuk
tercapainya keamanan dan keselamatan kondisi kerja.
§
Dengan memberikan otoritas kepada sekretaris pekerja untuk memandatkan
pengimplementasian kesehatan dan keselamatan kerja standard yang diterapkan ke
bisnis dan mempengaruhi antar usaha, dan dengan menciptakan jabatan yang
mengurusi kesehatan dan keselamatan kerja untuk memberikan fungsi keputusan di
dalam kegiatan ini.
§
Dengan membangun dengan baik inisiatif dari pekerja dan pemilik
perusahaan untuk menyediakan kondisi kerja yang aman dan sehat.
§
Dengan menyediakan penelitian di bidang keselamatan dan kesehatan
termasuk di faktor psikologi, dengan dengan mengembangkan metoda, teknik dan
pendekatan yang inovatif dalam menyelesa
§
ikan permasalahan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja.
§
Dengan mencari cara untuk mengetahui penyakit tersembunyi,
memperlihatkan keadaan hubungan umum di antara penyakit dan kerja di
lingkungan, dan mengadakan penelitian lain yang berhubungan denga permasalahan
kesehatan, untuk mengenali fakta bahwa penerapan standard kesehatan yang
sekarang sering berbeda dari yang berada di dalam penerapan keselamatan.
§
Dengan menyediakan kriteria kesehatan yang akan menjamin bahwa pegawai
tidak akan menderita penurunan kesehatan, kapasitas fungsional atau pengharapan
hidup sebagai hasil dari pengalaman kerja.
§
Dengan menyediakan program latihan untuk meningkatkan angka dan
kompetensi dari setiap individu yang menerapkan keselamatan kerja dan
kesehatan.
§
Dengan menyediakan pengembangan dan penyebaran dan penerapan standard
keselamatan dan kesehatan.
§
Dengan menyediakan program pelaksanaan yang efektif yang meliputi
perijinan yang menentang pemberian pemberitahuan tingkat lanjut dari inspeksi
atau sangsi apa pun dari individual yang melanggar ketentuan yang berlaku.
§
Dengan mendukung pemerintahan setempat untuk mengambil tanggung jawab
tertinggi dari administrasi dan proses penerapan dari hokum kesehatan dan
keselamatan dengan menyediakan hak untuk pemerintah setempat untuk
mengidentifikasikan kebutuhan mereka dan bertanggung jawab di area penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja, untuk mengembangkan perencanaan dalam
persetujuan untuk penetapan kegiatan ini, untuk meningkatkan administrasi dan
pelaksanaan dari penerapan hukum keselamatan dan kesehatan kerja, dan memimpin
projek percobaan dan pendemonstrasian bersama dengan itu.
§
Dengan menyediakan prosedur pelaporan yang tepat dengan hormat unuk
penerapan keselamatan dan kesehatan kerja yang di mana prosedur tersebut akan
membantu tujuan dari kegiatan ini dan secara tepat menggambarkan kesulitan yang
sering terjadi di penerapan keselamatan dan kesehatan kerja.
§
Dengan meningkatkan kebersamaan antara pekerja dan manajemen sebagai
usaha untuk mengurangi kecelakaan dan penyakit yang meningkat di kalangan pekerja.
Di dalam OSHA terdapat persyaratan yang harus
dilaksanakan sebelum melakukan pekerjaan, persyaratan itu antara lain :
§
Perusahaan harus melengkapi setiap individu pekerjanya dan menempatkan
mereka di area yang bebas dari bahaya yang akan menyebabkan kematian atau
bahaya bagi fisik mereka.
§
Perusahaan mengikuti penerapan standarisasi keselamatan dan kesehatan
yang diumunkan di kegiatan ini.
§
Setiap individu pekerja harus mengikuti standard peraturan, regulasi dan
pengumuman penerapan keselamatan dan kesehatan kerja dari kegiatan ini yang
dipakai untuk kegiatan dia sendiri dan berhubungan.
Tujuan Dan Pentingnya Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Pemeliharaan
keselamatan dan kesehatan karyawan merupakan hal penting untuk diperhatikan.
perusahaan memperhatikan hal ini untuk memberikan kondisi atau lingkungan kerja
yang lebih aman dan sehat, serta menjadi lebih bertanggung jawab atas
kegiatan-kegiatan tersebut, terutama bagi organisasi-organisasi yang mempunyai
tingkat kecelakaan yang tinggi.
Lingkungan
kerja yang aman dan sehat akan menghasilkan :
1. Peningkatan produktivitas karena menurunnya jumlah
hari kerja yang hilang.
2. Peningkatan efisiensi dan kualitas pekerja yang lebih
berkomitmen.
3. Penurunan biaya kesehatan dan asuransi.
4. Fleksibilitas dan adaptasi yang lebih besar sebagai
akibat dari meningkatnya partisipasi dan rasa kepemilikan.
5. Rasio seleksi tenaga kerja yang lebih baik karena
meningkatnya citra perusahaan
Faktor-Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja
Kecelakaan
kerja biasanya merupakan hasil dari tindakan-tindakan kerja dan lingkungan
kerja yang tidak aman, atau gabungan keduanya. Berikut ini ada beberapa
penyebab kecelakaan kerja yang teridentifikasi :
1. Kecerobohan personal
Sebagian ahli menunjuk pekerja
sebagai peyebab utama terjadinya kecelakaan. Kecelakaan bergantung pada
perilaku kerja, tigkat bahaya dalam ligkungan pekerjaan, atau karena nasib
sial. Kecelakaan kerja yang bersumber dari kecerobohan pribadi telah mencapai angka
sebesar 80% dari keseluruhan kecelakaan kerja yang terjadi di organisasi.
Tindakan-tindakan personal yang kurang aman ini meliputi senda gurau yang
berlebihan, tidak menggunakan alat pengaman, menggunakan alat yang tidak
sesuai, dan serig tidak mengindahkan prosedur kerja atau mengambil jalan
pintas. Peristiwa tersebut tersebut terjadi sulit untuk diidentifikasi
penyebabnya, tapi kemungkinan besar disebabkan oleh kelelahan kerja yang amat
sangat, terlalu tergesa-gesa, kebosanan, stres, penglihatan yang kurang, suka
melamu (daydreaming), kebencian dan ketidakmatangan emosional.
Jadwal kerja dan kelelahan juga
memengaruhi taraf kecelakaan. Taraf kecelakaan biasanya tidak meningkat terlalu
tinggi selama lima atau enam jam pertama pada hari kerja. Tetapi setelah itu,
taraf kecelakaan meningkat lenih cepat daripada kenaikan dalam jumlah jam
kerja. Hal ini sebagian disebabkan oleh kelelahan dan sebagian kecelakaan lebih
sering terjadi selama jam kerja malam.
2. Lingkungan fisik
Kecelakaan kerja dapat terjadi di
semua tipe lingkugan, misalnya kantor, tempat parkir, dan pabrik. Selain itu,
salah satu penyebab utama kecelakaan juga disebabkan oleh kondisi mekanis dan
perlengkapan yag tidak aman. Hal ini termasuk hal-hal seperti :
§ Peralatan yang tidak terjaga dengan baik.
§ Peralatan yang rusak.
§ Prosedur berbahaya didalam, pada, atau disekitar mesin
atau peralatan.
§ Penyimpanan yang tidak aman-kepadatan, kelebihan beban.
§ Penerangan yang tidak tepat-cahaya yang menyorot, atau
tidak cukup.
§ Ventilasi yang tidak baik-pertukaran udara yang tidak
cukup, sumber udara yang tidak murni
3. Kecenderungan terjadinya kecelakaan (accident
promenes)
Penyebab ketiga yang sering
menimbulkan kecelakaa kerja adalah adanya orang-orang tertentu yang cencerung
mengalami kecelakaan. Kondisi ini terjadi mungkin berasal dari sifat bawaan
sejak lahir, atau karena keadaan tertentu (misalnya, seorang karyawan yang
tidak dapat tidur sepajag malam, karena mengurus anaknya yang sakit).
4. Kehidupan kerja yang berkualitas rendah
Struktur orgaisasi yang
menyebabka terjadinya kehiudpan kerja berkualitas rendah, meliputi :
§ Pekerjaan-pekerjaan dengan tingkat peugasan, keragaman,
identitas, otonomi, dan umpan balik yang rendah.
§ Minimnya keterlibatan karyawan dala pengambilan
keputusan dan terlalu banyaknya komunikasi satu arah pada para pekerja.
§ Sistem pengupahan yang tidak berdasarkan kinerja, atau
berdasarkan kinerja yang tidak dapat diukur secara obyektif, atau dibawah
pengendalian pekerja.
§ Supervisor, deskripsi pekerjaan, dan
kebijakan-kebijakan organisasi yang gagal mengungkapkan kepada pekerja apa yang
dihjarapkan dan faktor yang mempegaruhi pemberian imbalan.
§ Kebijakan-kebijakan da praktik-praktik sumberdaya
menusia yang diskriminatif dan bervaliditas redah.
§ Kondisi-kondisi pekerjaan yang dapat mengakibatkan
pekerja dapat diberhentikan semuanya.
§ Budaya perusahaan yag tidak mendukung pemberdayaan
karyawan dan keterlibata dalam pekerjaan.
Strategi Untuk Meningkatkan Keselamatan Dan Kesehatan
Tempat Kerja
Ketika
bahaya di tempat kerja telah diidentifikasi, berbagai strategi dapat
dikembangkan untuk menghilagkan atau menguranginya. Untuk menentukan apakah
sebuah strategi berjalan efektif, perusahaan dapat membandigkan kejadian,
tingkat keparahan, serta frekuensi penyakit daqn kecelakaan sebelum dan sesudah
intervesi. OSHA telah menyetujui metode-metode untuk menentukan
tingkat-tingkatnya.
1) Mengawasi Tingkat Keselamatan dan Kesehatan
OSHA mewajibkan perusahaan untuk
menyimpan catatan kecelakaan dan penyakit pegawainya. catatan tersebut menjadi
dasar untuk menentukan kecenderungan jangka panjang, termasuk peningkatan atau
penurunan kesehatan pegawai.
2) Pencegahan Kecelakaan
Merancang lingkungan kerja yang
dapat mencegah kecelakaan mungkin cara terbaik untuk mencegah kecelakaan dan
meningkatkan keselamatan. Beberapa fitur keselamatan yang dapat dimasukkan ke
dalam lingkungan fisik adalah pejagaan mesin-mesin, pegangan tangga, kacamata
dan helm khusus, lampu peringatan, mekanisme pembenaran sendiri, serta penghentian
otomatis.
Ergonomis, Salah satu cara
meningkatkan keselamatan adalah membuat pekerjaan tersebut lebih nyaman dan
tidak melelahkan melalui ergonomis. Ergonomis merupakan perubahan dalam
ligkungan pekerjaan bersama dengan kemampuan serta batasan fisik dan psikologis
pegawai.
Komite keselamatan dan kesehatan, Sekitar 75% perusahaan memiliki pegawai sebayak 50
atau lebih menggunakan komite keselamatan dan kesehatan utuk melibatkan pegawai
dalam menigkatkan kondisi-kondisi tempat kerja. Komite keselamatan dan
kesehatan biasanya bertanggungjawab mengidentifikasi masalah-masalah yang harus
diatasi si tempat kerja dan mengambangkan rekomedasi dalam melakukan
peningkatan. Bukti yang ada meunjukkan bahwa komite-komite tersebut sangat
berguna dalam mengurangi frekuensi dan keparaha kecelakaan di tempat kerja.
3) Pencegahan Penyakit
Penyakit kerja dapat lebih
merugikan dan berbahaya daripada kecelakaan kerja. Karena penyakit sering kali
membutuhkan waktu lama untuk berkembang, kodisi kerja yang berbahaya bisa tidak
terdeteksi selama beberapa tahun. Mengembangkan strategi untuk mengurangi
tingkat kejadian penyakit ini biasanya lebih sulit daripada mengurangi
kecelakaan dan cedera.
Penyimpanan Catatan, Pada tingkat
minimum, OSHA mewajibkan perusahaan utuk mengukur bahan kimia yang ada di
ligkugan kerja serta meyimpan catatan mengenai pengukuran tersebut. Catatan
tersebut harus berisi informasi yang tepat mengenai penyakit dan paparannya.
Mengawasi Paparan, Pendekatan yang
jelas utuk mengendalikan penyakit di tempat kerja adalah menghilangkan
perantara bahan kimia atau racun yang ada di tempat kerja. Pedekatan lainnya
adalah mengawasi dan membatasi paparan terhadap bahan-bahan berbahaya.
Penyaringan Genetis, Peyaringan
genetis adalah pendekatan yang palig ekstrem dan kontroversial untuk
mengendalikan penyakit kerja. Dengan menggunakan pengujian genetis untuk
menyaring individu-individu yang mudah terkena penyakit tertentu, perusahaan
dapat menguragi kemungkinan untuk menghadapkan karyawan yang sensitif dengan
kondisi-kondisi yang dapat diterima oleh pegawai lain tanpa bahaya apapun.
4) Manajemen Tindakan
Hingga saat ini,
perusahaan-perusahaan memberikan program-program yang dirancang untuk membantu
pegawai menghadapi tekanan terkait pekerjaan. Penekanan utamanya adalah
memberikan informasi yang nyata untuk mengurangi ambiguitas yang berhubungan
dengan peran pekerjaan yang berganti secara cepat. Harapannya adalah program
ini daopat mengurangi tekanan yang dialami oleh pegawai.
Selain mencoba mengurangi
sumber-sumber tekanan di tempat kerja, banyak perusahaan yang memberikan pelatihan
dan program lain yang ditujukan untuk membantu pegawai menangani tekanan dengan
efektif. Dengan membantu pegawai menangani pegawai secara efektif, perusahaan
dapat mengurangi akibat dari kesehatan yang negatif karena paparan jangka
panjang. Mengembangkan keterampilan manajemen waktu adalah salah satu strategi
efektif yang dapat digunakan oleh pegawai untuk mengatasi tekanan perusahaan.
5) Program Kesehatan
Perusahaan-perusahaan semakin
berfokus untuk menjaga pegawainya tetap sehat dan bugar. Pekerja yang tidak
sehat dapat meningkatkan pengeluaran perusahaan dengan beberapa cara. Dengan
meningkatkan kesehatan pegawaiya, perusahaan dapat mengurangi pengeluaran
tersebut dan meningkatkan keuntungan mereka.
Penurunan berat badan.
Aktivitas penurunan berat badan merupakan komponen pentig dari program
kesehatan dari banyak perusahaan. Biaya layanan kesehatan bagi pegawai yang
kegemukan sekitar satu pertiga lebih tinggi daripada biaya untuk pegawai dengan
berat badan ormal, dan biaya pengobatan (sering kali dibayar dengan tunjangan
resep obat) 77% lebih tinggi. Lagipula, para pekerja yang kegemukan akan lebih
serig abse selama lebih dari 14 hari per tahun.
Penghentian rokok. Bagi
perusahaan, pengeluaran karena rokok meliputi hilangnya produktivitas karena
ketidakhadiran dan waktu yang dihabiskan untuk merokok, meningkatkan biaya
layanan kesehatan dan premi asuransi, serta eningkatkan kecelakaan dan cedera.
Laragan merokok ditempat kerja dan dukungan kepada pegawai yang ingin berhenti
merokok dapat menjadi strategi yang efektif.
HIV/AIDS. Untuk mengatasi
HIV/AIDS, banyak perusahaan yang berinvestasi dalam pencegahan dan perawatan
AIDS. Para ahli menyarankan bahwa program pencegahan yang efektif memiliki 4
komponen:
§ Mendidik pegawai, keluarganya, dan masyarakat sekitarya
menegnai cara menghindari infeksi HIV.
§ Pengujian serta konseling gratis dan sukarela.
§ Perawatan bagi penyakit lain yang ditularkan secara
seksual yang membantu penularan HIV.
§ Pembagian kondom gratis.
Program-Program Untuk Meningkatkan Keselamatan
Hal yang
terpenting dari program keselamatan adalah melakukan pencegahan terjadinya
kecelakaan. hal tersebut adalah baik daripada bereaksi seteelah terjadinya
kecelakaan. sasaran utama program keselamatan adalah dengan cara membuat
karyawan berpikir pentingnya tentang keselamatan.
Beberapa
pendekatan yang berbeda lingkungan digunakan untuk membuat karyawan lebih sadar
akan keselamatan. berikut ini ada empat hal yang dapat disajikan agar program
keselamatan dapat terlaksana dengan sukses :
1. Harus ada ketulusan (lebih dari biasanya) dalam
memberikan dukungan kepada manajemen puncak dan menengah.
2. Harus ditetapkan secara jelas bahwa keselamatan
merupakan tanggung jawab manajer operasional. para manajer operasional
sebaiknya mempertimbangkan bahwa keselamatan itu merupakan bagian integral dari
pekerjaan mereka.
3. Sikap yang positif terhadap keselamatan harus ada dan
dijaga. karyawan harus yakin bahwa program keselamatan itu bermanfaat.
4. Seseorang atau departemen sebaiknya bertanggungjawab
atas program keselamatan dan bertanggungjawab untuk operasionalnya. biasanya
manajer sumber daya manusia atau anggota staf sumber daya manusia memiiki
tanggung jawab utama terhadap program keselamatan.
Ø Program Promosi
Berikut ini beberapa hal yang
dapat dilakukan untuk mempromosikan keselamatan :
§ Diusahakan agar pekerjaan memiliki daya tarik.
Ketidakmenarikan pekerjaan akan membuat karyawan cenderung bosan, lelah, dan
stress. hal itu dapat menyebabkan kecelakaan. sering perubahan-perubahan
sederhana dapat dilakukan sehingga pekerjaan dapat lebih berarti. upaya-upaya
yang dapat dilakukan agar pekerjaan lebih menarik biasanya, apabila
tanggungjawab bertambah, ada tantangan, dan faktor-faktor lain yang dapat
meningkatkan kepuasan kerja.
§ Menetapkan komite keselamatan yang terdiri dari
karyawan operasional dan mewakili manajemen. Tugas yang biasa dilakukan oleh
komite keselamatan meliputi pemeriksaan, mengamati pelaksanaan kerja, dan
memeriksa kecelakaan, dan memuat rekomendasi.
§ Perlu diadakan kontes keselamatan karyawan. berikan
hadiah kepada kelompok kerja atau pekerja yang memiliki catatan keselamatan
terbaik untuk periode waktu tertentu.
§ Catatan keselamatan perlu dipublikasikan. laporan
kecelakaan bulanan perlu diinformasikan.
§ Gunakan majalah dinding untuk setiap departemen di
organisasi. gambar, sketsa, dan kartun dapat efektif jika disajikan sebagai
sosialisasi pengetahuan keselamatan.
§ Memberikan dorongan kepada karyawan, termasuk
supervisor dan manajer untuk memiliki harapan yang tinggi atas keselamatan.
§ Mengadakan program pelatihan keamanan dan pertemuan
secara periodik.
Teknik Dalam Program Kesehatan Dan Keselamatan
Ø Analisis Bahaya Kerja
Suatu proses yang dirancang untuk
mempelajari dan menganalisis suatu tugas
dan bahaya-bahaya yang memiliki potensi untuk muncul dari pelaksanaan suatu
tugas tersebut. Yang kemudian selanjutnya dirumuskan langkah-langkah kerja yang
lebih aman dengan tujuan mencegah bahaya-bahaya potensial tersebut.
Ø Ergonimika
Studi mengenai hubungan antara
manusia dengan pekerjaannya, yang meliputi tugas-tugas yang harus dikerjakan,
alat-alat dan perkakas yang digunakan, serta lingkungan kerjanya. Yang
terpenting dan yang perlu disesuaikan adalah mesin-mesin dan lingkungan
kerjanya terhadap karakteristik para karyawan, bukan sebaliknya.
Fokus Program Keselamatan Kerja
Ø Perilaku Kerja
§ Membentuk sikap karyawan yang setuju akan keselamatan
kerja.
§ Mendorong upaya seluruh karyawan untuk mewujudkan
keselamatan kerja, mulai dari manajemen puncak hingga karyawan level terendah.
§ Menekankan tanggung jawab para manajer dalam
melaksanakan program keselamatan kerja.
Ø Kondisi Kerja
§ Mengembangkan dan memelihara lingkungan kerja fisik
yang aman, misalnya dengan penyediaan alat-alat pengaman.
Undang-Undang Mengenai Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Pasal 86 UU no 13/2003
Setiap pekerja/buruh
mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas :
1. Keselamatan dan kesehatan kerja;
2. Moral dan kesusilaan; dan
3. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat
manusia serta nilai‑nilai agama.
Untuk
melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan produktivitas kerja yang
optimal diselenggarakan upaya
keselamatan dan kesehatan kerja.
Perlindungan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang‑ undangan yang berlaku.
Pasal 87 UU no 13/2003
1. Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen
perusahaan.
2. Ketentuan mengenai penerapan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur
dengan Peraturan Pemerintah.
PENUTUP
Demikian makalah Manajemen Sumber Daya Manusia dan Kepemimpinan tentang “Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dan
Hubungan Tenaga Kerja/Manajemen” ini kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Dan kurang lebih
dalam penulisan atau penyusunan, mohon dimaklumi.
3.1 Kesimpulan
Dari pemaparan makalah di atas, maka dapat
diambil kesimpulan bahwa kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu usaha dan
upaya untuk menciptakan perlindungan dan keamanan dari resiko kecelakaan dan
bahaya baik fisik, mental maupun emosional terhadap pekerja, perusahaan,
masyarakat dan lingkungan. Jadi kesehatan dan keselamatan kerja tidak melulu
berkaitan dengan masalah fisik pekerja, tetapi juga mental, psikologis dan
emosional.
Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah
satu unsur yang penting dalam ketenagakerjaan. Oleh karena itulah sangat banyak
berbagai peraturan perundang-undangan yang dibuat untuk mengatur nmasalah
kesehatan dan keselamatan kerja. Meskipun banyak ketentuan yang mengatur
mengenai kesehatan dan keselamatan kerja, tetapi masih banyak faktor di
lapangan yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja yang disebut sebagai
bahaya kerja dan bahaya nyata. Masih banyak pula perusahaan yang tidak memenuhi
standar keselamatan dan kesehatan kerja sehingga banyak terjadi kecelakaan
kerja.
Oleh karena itu, perlu ditingkatkan sistem
manajemen kesehatan dan keselamatan kerja yang dalam hal ini tentu melibatkan
peran bagi semua pihak. Tidak hanya bagi para pekerja, tetapi juga pengusaha
itu sendiri, masyarakat dan lingkungan sehingga dapat tercapai peningkatan mutu
kehidupan dan produktivitas nasional.
Sedangkan dalam hubungan tenaga kerja dibutuhkan
strategi dalam pelaksanaannya, pemilihan metode yang tepat sangat penting,
supayapelaksanaannya efektif dalam mendukung tercapainya tujuan organisasi
perusahaan. Manajer yang cakap akan menerapkan metode yang sesuaidan efektif
dalam pelaksanaan tugas-tugasnya. Pemeliharaan keamanan,kesehatan, dan sikap
loyal karyawan hendaknya dengan metode yangefektif dan efesien supaya tercapai
manfaat yang optimal.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
§
Henry Simamora. 2006.
Manajemen Sumber Daya
Manusia (Edisi 3), STIE YKPN : Yoygakarta
0 komentar:
Post a Comment